Hidroponik

Bang Budi

Panduan terlengkap bagi Anda yang baru mengenal hidroponik. Dikupas mulai dari 🌱 pengertian, 🌱 instalasi, dan 🌱 cara menanam hidroponik.


Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat juga berdampak dalam bidang pertanian.

Misalnya, bertani di perkotaan bukan lagi menjadi hal yang tidak mungkin berkat dikenalnya hidroponik.

Cara ini, hidroponik, sangat efektif digunakan di lahan sempit, tanpa tanah, lebih higienis, dan hasil yang memuaskan.

Pengertian Hidroponik

Hidroponik berasal dari kata yang diambil dari bahasa Yunani yaitu Hydro yang mempunyai arti air dan juga ponos yang mempunyai arti daya. Saat dua kata itu disatukan akan membentuk definisi budidaya suatu tanaman dengan memanfaatkan media air sebagai media tanam utamanya (soiless).

Hidroponik adalah suatu cara bercocok tanam dengan pemberian nutrisi pada tanaman dengan menggunakan air tanpa menggunakan media tanah.

Hal ini pula yang menyebabkan pertumbuhan tanaman hidroponik lebih cepat daripada tanaman umumnya.


Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik

Menanam dengan cara hidroponik tentu memiliki beberapakekurangan dan kelebihan. Berikut ini kekurangan dan kelebihan:

Kelebihan Hidroponik

1. Cukup Mudah dan Praktis

Menanam dengan hidroponik akan lebih mudah dan praktis. Petani tidak perlu cacing atau sejenisnya untuk menggemburkan tanah.

Namun, agar dapat mendapatkan hasil yang lebih memuaskan tetap dibutuhkan dasar ilmu mengenai hidroponik.

2. Hemat Lahan

Dibanding dengan menanam biasanya yang membutuhkan lahan tanah yang luas, lainya halnya dengan hidroponik yang bisa dimulai dari dalam rumah sekalipun.

Mengapa?

Karena hidroponik dapat tumbuh pada instalasi pipa, seperti gambar berikut ini.

3. Bebas Hama

Bertanam hidroponik seperti sayur maupun buah, tidak mudah terserang hama dan penyakit.

Terutama sayur akan tumbuh lebih sehat dan bersih. Hal ini disebabkan menanam dengan hidroponik tidak menggunakan pestisida.

4. Hasil Panen Banyak

Dengan lahan yang minim, menanam hidroponik jika ditekuni akan menghasilkan panen yang cukup banyak.

Alasan logis mengapa panen hidroponik bisa lebih banyak, yakni instalasi hidroponik yang dapat dilakukan secara bertingkat. Hal ini membuat lahan lebih banyak menampung kuantitas tanaman.

Kekurangan Hidroponik

1. Modal Cukup Besar

Saat pertama kali menanam hidroponik tentu akan membutuhkan modal yang cukup besar. Terutama bagi yang memulai budidaya tanaman dalam skala besar, modalnya juga akan sesuai dengan modal yang akan dikeluarkan.

Beberapa alat yang dibutuhkan, yakni pipa, slang, pompa akuarium, dan set bor untuk pembuatan proses instalasi.

2. Perlengkapan Sukar Didapatkan

Meskipun sudah banyak didengar, peralatan baik bahan dan alat untuk penanaman hidroponik masih cukup langka.

Tidak semua toko pertanian menjual alat dan bahan untuk menanam hidroponik. Biasanya akan ada toko khusus yang akan menjual perlengkapan alat dan bahan hidroponik.

3. Ketelitian Ekstra

Butuh ketelitian ekstra dan keyakinan untuk menanam hidroponik. Petani harus mengontrol nutrisi berserta tingkat keasaaman PH pada tanaman secara berkala serta perhitungan pemberian nutrisi.

Tentunya ini demi menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

4. Keterampilan Khusus

Selain ketelitian yang ekstra, menanam hidroponik juga membutuh keterampilan khusus. Dalam hal ini berupa keterampilan menanam, membibit, menyemai hingga perawatannnya.


Media Tanam Hidroponik

Walaupun hidroponik merupakan teknik menanam dengan menggunakan air, bukan berarti tanaman tersebut kita taruh saja di air lalu dibiarkan.

Ada media tanam yang kita butuhkan sebagai penyangga atau tempat tanaman tersebut tumbuh. Berikut beberapa alternatif media tanam yang bisa Anda pilih:

1. Rockwool

tokopedia.com

Rockwoll, media tanam hidroponik yang populer digunakan pada saat ini baik di skala rumahan maupun industri.

Media tanam ini bersifat ramah lingkungan, terbuat dari kombinasi batu-batuan basalt, batu bara, dan juga batu kapur yang telah dipanaskan di suhu 1.600 derajat celcius. Kemudian, setelah dingin kumpulan serat ini dipotong menyesuaikan kebutuhan.

Bagi Anda yang baru saja memulai hidroponik kami sangat menyarankan menggunakan rockwoll dibanding media tanam lainnya.

Salah satu faktor mengapai memilih rockwoll dibanding yang lain adalah lebih higienis.

Mengenai tanaman yang cocok, rockwoll lebih digunakan untuk tanaman sayur-sayuran. Bagaimana dengan buah-buahan? Biasanya ini menggunakan hidroton atau expanded clay.

2. Expanded Clay (Hidroton)

originhydroponics.com

Expanded clay atau hidroton adalah produk dari tanah liat yang termasuk media tanam hidroponik. Hidroton didapat dari proses pemanasan pada suhu lebih dari 1000 derajat C.

Expanded Clay dianggap sebagai media tanam praktis dan mudah diimplementasikan. Bentuk seperti bulatan-bulatan lempung yang berukuran kecil bagai  kelereng.

Hhidroton sebagai media tanam mempunyai banyak kelebihan untuk membudidaya tanaman secara hidroponik seperti kemampuannya menyimpan kandungan air bersih dengan baik, pH netral, stabil, serta memiliki aerasi yang terbilang sempurna.

3. Hidrogel

bukalapak.com

Hidrogel merupakan media tanam yang terbuat kristal polimer dengan kemampuan serap yang cukup tinggi.

Biasanya hidrogel digunakan untuk tanaman hias. Warna yang bervariasi juga menambah kemenarikan dari tanaman hias Anda.

Rentang harga dari hidrogel di marketplace, sekitar 5ribuan hingga 75ribuan.

4. Zeolit

bukalapak.com

Zeolit, media tanam ini merupakan mineral kristal silika alumina terhidrasi yang mengandung kation-kation alkali.  

Sifat dari zeolite, yakni penukar ion dan memiliki aktivitas katalis tinggi. Hal inilah yang membuat zeolit cocok untuk hidroponik.

5. Perlit

bukalapak.com

Perlit terbuat dari batuan silika yang dipanaskan, kelebihannya yakni kemampuan yang baik dalam menyimpan nutrisi dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Saat ini cukup banyak yang menjual perlit dengan rentang harga sekitar 20ribuan saja.

6. Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat)

media-tanam-hidroponik
originhydroponics.com

Selanjutnya yaitu cocopeat yang tergolong media tanam organik.

Media tanam hidroponik ini diklaim mempunyai daya tampung air  yang banyak  hingga 73% atau 6 hingga 9 kali lipat dari volume aslinya.

Hanya saja, cocopeat terdapat kelemahan berupa terdapat zat yang mampu menghambat pertumbuhan tanaman, yakni zat tanin. Cara untuk menghilangkan zat tanin, yakni dengan merendam cocopeat hingga tidak tersisa busa putih.


Instalasi Hidroponik

Terdapat beberapa instalasi/sistem hidroponik yang dapat Anda aplikasikan. Dalam memilih mana metode yang tepat harap memperhatikan jenis tanaman yang hendak ditanam.

1. Sistem DFT (Deep Flow System)

Sumber illustrasi: greenandvibrant.com

DFT, sistem hidroponik yang paling populer saat ini, terutama hidroponik rumahan. Salah satu alasannya, yakni di lahan yang sempit bisa menampung banyak tanaman karena bentuknya bertingkat.

Cara kerja dari sistem DFT, yakni mengalirkan larutan nutrisi secara terus-menerus melalui pompa dengan timer. Jalannya nutrisi dimulai dari larutan yang dipompa, lalu melewati akar tanaman, dan kembali ke bak penampungan.

Sistem hidroponik ini menggunakan konsep yang menggenang di dalam pipa sehingga apabila listrik mati tanaman tidak layu karena ketersediaan nutrisi.

Beberapa tanaman yang cocok dengan sistem ini, seperti sawi, pakcoy, selada, bayam, dan kangkung.

2. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)

Sumber illustrasi: greenandvibrant.com

Nutrient Film Technique (NFT), metode hidroponik yang wadahnya dibuat miring untuk mengalirkan air nutrisi pada akar-akar tanaman secara terus menerus tanpa menggunakan timer.

Tanaman hidroponik berada pada netpot yang akarnya menggantung. Akar menggantung inilah yang nantinya dilalui oleh air nutrisi.

Jalannya air nutrisi pada sistem hidroponik ini dimulai dari air bak penampungan yang dipompa menuju pipa lalu melewati akar-akar tanaman dan kembali lagi pada bak penampungan. Siklus ini terus berjalan secara terus-menerus.

Beberapa tanaman yang cocok dengan metode ini, yakni sawi, selada, pakcoy, dan kailan.

3. Sistem Drip (Irigasi Tetes)

Sumber illustrasi: greenandvibrant.com

Bila NFT lebih digunakan untuk tanaman sayur-sayuran, berbeda dengan drip system yang lebih cocok untuk buah-buahan, misalnya tomat, melon, strawberry, terong, atau cabai.

Hal lain yang membedakan antara sistem drip dengan NFT adalah kemiringan dari wadah, bila NFT sedikit miring, lain halnya dengan sistem drip yang datar saja.

Bagaimanakah cara kerja dari sistem drip?

Air yang telah bercampur dengan nutrisi pada bak penampungan akan dialirkan oleh pompa ke slang yang ditancapkan di samping tanaman hingga sampai ke akar, lalu melalui slang tersebutlah air akan menetes. Tetesan tersebut akan mengalir ke akar sehingga nutrisi akan diterima oleh tanaman.

4. Sistem FHS (Floating Hydroponic System)

Sumber illustrasi: greenandvibrant.com

Floating Hydroponic System adalah salah satu sistem hidroponik dengan diapungkan.

Caranya yakni, netpot ditananamkan pada lubang styrofoam yang mengapung di permukaan larutan nutrisi.

Wadah hidroponik yang cenderung tertutup membuat oksige sulit didapatkan. Sebagai solusinya, pada bagian bawah wadah sediakanlah airstone yang berfungsi membuat gelembung-gelembung udara sehingga suplai oksigen tetap ada.

Untuk perawatannya pun cukup mudah yaitu dengan mengontrol kepekatan larutan dalam jangka waktu tertentu.

Kontrol dilakukan karena waktu yang cukup lama akan terjadi pengkristalan dan juga pegendapan larutan nutrisi  dalam dasar kolam yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.

Tanaman yang cocok untuk sistem hidroponik ini umumnya tumbuhan dengan struktur batang yang kuat, misalnya kangkung atau bayam.

5. Sistem Aeroponics

Sumber illustrasi: greenandvibrant.com

Aeroponics, sistem hidroponik yang banyak mengandung banyak oksigen berkat metode penyemprotan dengan tingkat tinggi dan penyerapan yang mudah karena langsung tertuju pada akar tanaman.

Keunggulan lain sistem ini, seperti lebih hemat air dan nutrisi dan perawatan yang mudah karena tidak perlu melakukan pengontrolan terhadap debit air. Namun, kelemahannya membutuhkan biaya dan perakitan yang tinggi.

Tanaman yang cocok untuk sistem ini, yakni sawi dan selada. Harga sayuran yang cukup tinggi sehingga bisa menutup tingginya pula modal untuk sistem ini.

6. Sistem Sumbu (Wick)

Sumber illustrasi: greenandvibrant.com

Bagi kamu pemula, sistem wick ini sangat disarankan untuk diaplikasikan. Sederhana, murah, dan instalasinya juga mudah.

Sesuai namanya, larutan nutrisi akan mengalir ke akar tanaman dengan bantuan wick (sumbu) yang kita tanamkan pada netpot.

Tanaman yang bisa Anda aplikasikan dengan sistem ini, misalnya sawi, pakcoy, bayam, atau selada.


Cara Menanam Hidroponik

Setelah mengetahui beragam media yang digunakan, selanjutnya ada beberapa tahapan dalam hal penanaman dengan sistem hidroponik.

Secara umum, terdapat 3 langkah menanam dengan hidroponik, yakni:

  • Penyemaian Bibit
  • Pembesaran
  • Panen

Untuk penyemaian bibit dilakukan pada media tanam yang diberi nutrisi, dilanjutkan dengan pembesaran pada sistem hidroponik (aeroponics, NFT, sistem drip, dan lainnya), lalu panen. Berikut ulasan selengkapnya:

1. Persiapan Menanam Hidroponik

Hal pertama yang harus dilakukan untuk menanam hidroponik yaitu persiapan alat, bahan, dan instalasi sistem hidroponik.

Alat dan bahan juga tergantung dengan sistem hidroponik yang dipilih. Namun, secara umum alat yang perlu disiapkan, diantaranya:

  • Pipa paralon 3/4 atau baki: sebagai wadah netpot nantinya.
  • Aerstone: sebagai penghasil oksigen di air.
  • Aerator
  • Slang aerator
  • Pisau cutter
  • PH meter digital
  • TDS meter digital
  • Kain flanel/sumbu (untuk sistem hidroponik sumbu)
  • Sumber listrik
  • Media tanam
  • Tray semai
  • Tusuk gigi

Setelah alat dan bahan disiapkan langkah berikutnya instalasi sistem hidroponik. Pembahasan mengenai proses instalasi ini akan kami buatkan konten khusus.

Langkah berikutnya yakni menentukan lokasi yang pas saat bertanam.

Pilihlah tempat yang suhunya mendukung, bersih, dan terbebas dari bermacam limbah dan sampah.hal tersebut dapat menjadi pemicu tumbuhnya bakteri.

Setelah instalasi selesai berikutnya berupa pemilihan dan penyemaian benih/bibit.

Ada cara yang lebih praktis perihal persiapan hidroponik ini untuk pemula. Anda tak perlu membeli masing-masing persiapan satu per satu, cukup dengan set hidroponik saja.

Pada set hidroponik tersebut mulai dari bibit, nutrisi, rockwool, netpot, hingga pipa paralon sudah disediakan. Nah, bila Anda membutuhkan set hidroponik ini Anda bisa menghubungi nomor berikut: 085842732053 (WhatsApp).

2. Pemilihan Bibit

bibit selada hidroponik
Tokopedia.com / Multi Agrisana / Rp 15.000

Plih benih yang sudah siapa ditanam.

Rendam bibit selama 5 menit. Kemudian, akan ada benih yang mengapung dan tenggelam. Benih yang kurang baik yaitu benih mengapung di atas permukaan air. Benih tersebut sebaiknya tidaklah ditanam atau dibuang saja.

Sementara benih yang tenggelam baik untuk ditanam. Namun, jika ingin lebih praktis Anda dapat membeli benih yang siap tanam saja.

3. Penyemaian Bibit

Dalam hal penyemaian bibit beberapa hal yang harus disiapkan, diantaranya:

  • Media tanam, disarankan rockwoll.
  • Benih tanaman.
  • Pemotong rockwoll, misalnya pisau cutter.
  • Air dan nutrisi.
  • Tusuk gigi.
  • Tray semai.

Setelah terkumpul mulailah proses penyemaian, tahapannya sebagai berikut:

  • Siapkan media tanam (rockwoll) yang telah dipotong dengan ukuran sebesar 2,5cm x 2,5 cm x 2,5cm.
  • Beri rockwoll dengan air hingga lembab.
  • Letakkan rockwoll pada tray semai serta lubangkan rockwoll dengan tusuk gigi.
  • Masukkan benih pada lubang rockwoll tersebut.
  • Siram rockwoll dengan air di pagi hari dan taruh di daerah yang ada sinar matahari.
  • Setelah tunas tumbuh (biasanya 7-10 hari) maka pindahkan rockwoll pada netpot. Lalu, letakkan pada sistem hidroponik.
  • Sangat disarankan menggunakan air tanah atau air sumur karena ppmnya mendekati 0 yang bagus untuk pertumbuhan benih hidroponik.

4. Pembesaran pada Sistem Hidroponik

Benih yang ditanam pada rockwoll setelah bertunas maka dipindahkan ke netpot.

Lalu, netpot tersebutlah yang akan ditaruh pada sistem hidroponik yang telah Anda buat, bisa DFT, NFT, sistem drip, FHS, aeroponics, atau sistem sumbu.

Kemudian, tinggal melakukan perawatan dan pemberian nutrisi hingga panen.

5. Pembuatan Nutrisi

klinikhidroponik.com

Dalam hal pembesaran tanaman pada sistem hidroponik haruslah senantiasa diberi nutrisi pada air yang dialirkan pada akar-akar tanaman.

Pada toko-toko hidroponik biasanya terdapat nutrisi pada dengan nama AB-MIX, satu kemasan dengan nama A dan kemasan lainnya B. Kedua hal inilah yang akan kita campurkan untuk nutrisi si tanaman.

Berikut cara memadukannya:

  • Siapkan 2 botol air mineral 500ml
  • Isi dengan air sebanyak 500ml
  • Beri tanda pada batas air
  • Sisishkan 1/3 bagian airnya pada wadah lainnya
  • Masukkan nutrisi A dan B pada masing-masing botol
  • Kocong hingga larut
  • Masukkan kembali 1/3 air yang telah disisihkan tadi sampai batas tanda yang telah dibuat pada langkah ke-3.

Namun, alternatif lain bila tidak ingin meramu sendiri Anda bisa membeli nutrisi yang telah jadi di toko-toko pertanian atau toko khusus hidroponik.

6. Perawatan Tanaman

Tahapan terakhir yang perlu diperhatikan saat menanam dengan hidroponik yaitu perawatannya.

Lakukan pengecekkan kondisi tanaman secara rutin, seperti kondisi debit air, kelancaran pipa, dan kebersihan lingkungan.

Nah untuk tanaman jenis sayur sebaiknya lakukan proses perawatan sampai masa panen tiba. Namun, bila tanaman hias perawatannya untuk menjaga keindahan tanaman supaya tidak  rusak.

7. Panen

greenandvibrant.com

Caranya tinggal menarik keluar netpot dari sistem hidroponiknya.

Penyakit Umum Hidroponik dan Cara Mengatasinya

Seperti tanaman pada umumnya, tanaman hidroponik juga memiliki penyakit, salah satunya penyakit fisiologis karena kekurangan unsur hara.

1. Kekurangan Mangan (Mn)

Gejala yang ditunjukkan oleh tanaman kekurangan mangan berupa daun muda klorosis yang terdapat jaringan mati pada permukaan daun.

Solusi untuk mengatasi kekurangan mangan dengan penyemprotan MnSO sebanyak 1 gram per 1 liter air tiap minggunya hingga tanaman pulih.

2. Kekurangan Magnesium (Mg)

Gejala yang timbul akibat kekurangan magnesium, yakni daun klorosis baik pada saat muda maupun tua.

Untuk mengatasi kekurangan magnesium ini diperlukan pemberian MgSO sebanyak 1 gam per 1 liter air tiap minggunya hingga tanaman pulih.

3. Kekurangan Kalsium (Ca)

Bila Anda mendapatkan daun-daun pucuk tanaman membengkok, hingga ujung dan pinggirannya mati merupakan tanda tanaman kekurangan unsur kalsium.

Untuk mengatasi kekurangan kalsium dapat diatasi dengan menyemprotkan CaNO sebanyak 1 gram per 1 liter air tiap minggunya hingga tanaman pulih.

4. Kekurangan Zat Besi (Fe)

Kekurangan zat besi pada tanaman biasanya ditunjukkan dengan gejala daun muda klorosis berwarna kekuningan sementara tulang daun berwarna hijau.

Solusi untuk kekurangan zat besi dengan penyemprotan Fe-EDTA tiap minggu hingga tanaman tersebut membaik. Penyemprotan tersebut sebanyak 1 gram untuk 1 liter air.


Demikianlah pembahasan mengenai cara menanam hidroponik. Semoga bermanfaat, ya.

Budi

Penulis

Bang Budi

Mahasiswa yang mulai mempelajari dunia budidaya pertanian pada tahun 2019. Bertani itu seru!

    57 pemikiran pada “Hidroponik”
    1. Mau tanya terkait bahasan terakhir mengenai:
      Penyakit Umum Hidroponik dan Cara Mengatasinya
      Itu solusi penyemprotan cairannya ke daun tanaman bukan…?
      Terimakasih sebelumnya 🙏

      Balas
      • Halo.

        Iya, penyemprotannya ke arah tanaman yang sedang sakit.
        Misalnya, daun cabai yang mulai ada hama, nah disemprotkan ke arah sana.

        Balas
    2. Mau tanya, sebagai pemula dan musim pandemi seperti sekarang bisa beli alat2 nya untuk tanam hidroponik dimana ya,…trima kasih

      Balas
    3. Mas, saya mau belajar dan berkebun hydroponik dirumah, tapi untuk memulai nya, cari bahan2 nya, dan caranya msh belum paham

      Balas
      • Halo, terima kasih telah berkunjung.
        Sebaiknya materi di atas bisa dipahami lagi.

        Cara paling gampangnya, bapak bisa beli starterkit hidroponik wick.

        Balas
      • Halo Pak Deta!
        Ya, untuk 500ml air, standarnya 2,5ml larutan A dan 2,5ml larutan B.
        Hal ini berlaku untuk kelipatannya, misal 1000ml air untuk 5ml larutan A dan 5ml larutan B.

        Namun, untuk memastikan takarannya lebih akurat coba perhatikan tata cara penggunaannya pada kemasan AB Mixnya Pak.

        Balas
    4. Artikelnya informatif sekali.

      Oiya mas, ada artikel yg bisa menunjukkan hitungan modal awal utk berhidroponik nggak?

      Saya ingin memulai berhidroponik, namun masih ingin mengumpulkan modal dulu.

      Terima kasih

      Balas
      • Halo Pak Rudy.
        Terima kasih atas komentarnya.

        Untuk saat ini belum ada artikelnya, namun sebagai gambaran modal awalnya sekitar 500 ribu sudah bisa (jika menggunakan hidroponik starter kit yang cukup banyak di toko online).
        Ini bisa lebih bila bapak merangkai sendiri sistem hidroponiknya.

        Balas
      • Halo!

        Untuk sistem sumbu ya bisa pake kain flanel.
        Ada beberapa media yang bisa dijadikan sumbu, salah satunya kain flanel.

        Balas
      • Halo Jamal.

        Ya, untuk penggantian nutrisi dilakukan apabila air nutrisi sudah tampak kotor (biasanya berwarna coklat).
        Sementara itu, bila masih jernih yang harus diperhatikan adalah penambahan AB Mixnya supaya angka PPM tetap terjaga.

        Balas
    5. Tanya bang, Air nutrisinya itu kalau setelah panen sebaiknya dibuang atau di tambahkan air beserta nutrisinya saja sesuai angka ppm?

      dan mungkin masukan untuk informasi berapa angka ppm saat masa pembesaran.

      Terimakasih artikelnya sangat membantu saya sebagai pemula hehe

      Balas
      • Ya, setelah panen apabila airnya masih jernih bisa digunakan. Cek juga angka ppmnya, bila kurang bisa ditambah lagi air nutrisinya.

        Tapi, bila sudah kotor, air nutrisinya bisa diganti saja dengan air nutrisi baru.

        Balas
    6. Aku sedang berwacana untuk memulai bertanam hidroponik.artikel ini sangat membantu. Makasih banyak ya bang…

      Balas
    7. Saya sedang menanam hidroponik untuk pertama kalinya. Ingin menanyakan kalau sudah panen apakah harus memulai menanam benih dari awal atau bisa diteruskan saja?
      Kalau membenih dari awal lagi apakah rockwoll bisa dipakai ulang?
      Terima kasih

      Balas
      • Untuk beberapa jenis tanaman iya menanam lagi dari benih Pak.
        Misalnya sayuran, namun untuk hidroponik buah ada yang bisa beberapa kali panen.

        Balas
    8. Hallo kak. Artikelnya sangat informatif. Terimakasih.
      Ada yg blm saya mengerti ttf cara menghitung ppm kak.
      Apakah bisa dirumuskan bagaimana cara menghitungnya ?
      Thanks again.

      Balas
      • Untuk merk ada beberapa seperti Amara, Yamano, Resun, dan beberapa merk lainnya.
        Selain merk, perhatikan juga maksimum ketinggian air yang didukung oleh pompa, di pasaran ada pompa yang maks 3 meter atau ada pula yang maks 5 meter, disesuaikan dengan kebutuhan saja.

        Balas
    9. Membantu sekali artikelnya dan mudah di pahami, sekarang saya dalam masa menyemai benih tapi dari banyak nya benih yang di semai hanya 4 saja yang mulai tumbuh. Saya sudah meletakkan di area yang terkena sinar matahari.
      BTW saya menyemai dengan menggunakan busa dan sudah menggunakan air tanah, kira-kira yang bermasalah media busa nya atau benihnya?

      Terima kasih

      Balas
    Tinggalkan komentar