Tomat Hidroponik

Bang Budi

Simak konten berikut mengenai cara menanam tomat hidroponik, mulai dari ✓ pemilihan bibit ✓ penyemaian ✓ instalasi sistem hidroponik ✓ perawatan ✓ panen.


Menanam tomat dengan teknik hidroponik kini sudah banyak diterapkan oleh masyarakat.

Proses penanaman dengan teknik ini biasanya diterapkan oleh mereka yang tidak memiliki lahan tanam luas.

Kualitas tanaman tomat hasil budidaya secara hidroponik tidak berbeda jauh dibandingkan produk yang ditanam dengan cara konvensional.

Cara Menanam Tomat Hidroponik (2021)

Budidaya tomat sendiri bukanlah sebuah proses yang sulit. Penerapan caranya tidak jauh berbeda dengan budidaya cabe maupun terong.

Langkah awal yang dilakukan untuk menanam tomat hidroponik dimulai dari pemilihan bibit, penyemaian, pemindahan media tanam, perawatan, hingga proses panen.

Beberapa hal yang harus disiapkan untuk menanam tomat hidroponik, diantaranya:

  • Media tanam penyemaian
  • Gergaji kecil
  • Nutrisi AB Mix
  • Instalasi sistem hidroponik

Media tanam penyemaian biasanya yang digunakan adalah rockwool. Selain praktis, rockwool juga lebih gampang didapatkan pada saat ini.

Nutrisi AB Mix digunakan pada bak penampungan sebagai asupan nutrisi tomat nantinya. Nutrisi ini dibutuhkan pada saat proses pembesaran di sistem hidroponik.

Sementara itu, instalasi hidroponik yang bisa diaplikasikan, seperti DFT atau drip system.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan secara umum, yakni:

  • Proses pemilihan bibit unggul
  • Penyemaian bibit pada rockwool hingga tumbuh tunas sejati
  • Pemindahan bibit pada sistem hidroponik
  • Perawatan
  • Panen

Lama dari proses penyemaian hingga panen antara 3 sampai dengan 3,5 bulan.

0. Persiapan Menanam Tomat Hidroponik

Ada baiknya Anda menyiapkan peralatan-peralatan terlebih dahulu supaya saat menanam nanti lebih lancar. Beberapa hal yang dipersiapkan, yakni bibit tomatnya, rockwool, netpot, nutrisi AB Mix, bak nutrisi, kain flanel/pipa.

Bagi Anda yang baru memulai, biasanya cukup sulit mencari masing-masing item ini secara terpisah. Namun, tenang karena Anda bisa menggunakan set hidroponik sebagai gantinya.

Pada set hidroponik tersebut mulai dari bibit, nutrisi, rockwool, netpot, hingga pipa paralon sudah disediakan. Nah, bila Anda membutuhkan set hidroponik ini Anda bisa menghubungi nomor berikut: 085842732053 (WhatsApp).

1. Pemilihan Bibit Unggul

tokopedia.com/benihkita-com

Untuk mendapatkan bibit tomat, Anda bisa membelinya di toko pertanian.

Selain itu, Anda bisa pula mengambil biji tomat di dapur lalu dikeringkan.

  • Lakukanlah seleksi untuk mendapatkan bibit unggul. Caranya dengan merendam benih/bibit tomat yang telah kering tersebut selama 15-20 menit.
  • Kemudian, terdapat bibit yang mengapung dan ada pula yang terendam. Bibit yang baik adalah yang terendam sementara yang terapung sebaiknya tidak digunakan.

2. Penyemaian Bibit

amazon.com

Setelah didapatkan bibit-bibit unggul yang siap tanam, tahap berikutnya penyemaian pada rockwool.

  • Siapkan rockwool lalu potong dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm.
  • Lubangi masing-masing rockwool dengan tusuk gigi untuk memasukkan bibit nantinya. Proses melubangi ini jangan sampai rockwoolnya bolong, ya.
  • Taruh rockwool tersebut pada tray semai atau nampan.
  • Masukkan bibit pada lubang yang telah dibuat.
  • Siram rockwool dengan air biasa (air tanah) hingga basah.
  • Tutup tray semai dengan plastic hitam supaya cahaya tidak masuk dan simpan di tempat yang gelap selama 2×24 jam.
  • Kemudian, setelah 2 hari akan terlihat proses pertumbuhan kecambah. Pada proses ini pindahkan tray semai ke tempat yang ada sinar matahari.
  • Proses ini hingga 21-28 hari.
  • Dalam proses ini tetap pantau kondisi dari rockwool. Tambahkan air agar rockwool tetap dalam kondisi lembab.

3. Pemindahan ke Sistem Hidroponik

sistem-hidroponik-DFT
greenandvibrant.com

Setelah tunas sejati muncul (daunnya sudah lebih dari 2) maka bibit dari proses penyemaian siap dipindahkan pada sistem hidroponik.

Sistem hidroponik yang biasanya digunakan untuk tomat, seperti deep flow system (DFT) atau drip system.

Secara singkat, DFT merupakan sistem yang didalam sirkulasinya air nutrisi mengalir dalam kondisi tergenang sementara drip air nutrisi akan diteteskan hingga sampai pada akar tanaman.

Untuk proses pemindahannya cukup gampang.

  • Pisahkan rockwool dengan rockwool lainnya.
  • Taruh rockwool pada sistem hidroponik dengan bantalan kerikil, pecahan genteng, arang, atau bisa pula menggunakan netpot.
  • Mengenai perhitungan kadar nutrisi untuk tomat sebelum berbunga sekitar 1300 ppm. Angka ini dapat Anda dapatkan dari hasil tes pada bak penampungan dengan menggunakan alat TDS.
  • Nutrisi tersebut didapatkan dari nutrisi AB Mix yang bisa Anda beli di toko pertanian terdekat.

4. Perawatan Tomat Hidroponik

Setelah proses pemindahan ke sistem hidroponik tahapan berikutnya adalah proses perawatan atau maintenance.

  • Begitu pula dengan ppm air nutrisi. Usahakan supaya air nutrisi berkisar pada angka 1300. Bila kurang segera ditambahkan.
  • Setelah tanaman tomat cukup tinggi, Anda bisa memberi penopang (misalnya, tali) agar tumbuhnya tetap tegak atau patah.
  • Disaat tomat telah berbunga tingkatkan ppm air nutrisi menjadi 2000 ppm. Hal ini supaya nutrisi untuk buahnya lebih optimal.
  • Perawatan lebih ditingkatkan pada saat tanaman tomat telah berbuah.
  • Sebaiknya potong ranting tanaman yang tidak berbuah. Hal ini supaya konsentrasi nutrisi tertuju lebih pada buah.
  • TIngkatkan ppm air nutrisi sekitar 3600 ppm.

5. Panen

Berkisar hingga 80-90 hari tomat hidroponik mulai berbuah warna merah. Hal ini menandakan tomat siap untuk dipanen.


6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Tanaman tomat ternyata juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Ada beberapa jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman ini.

Contohnya adalah busuk daun, antraknosa, layu fusarium, bulai dan busuk buah.

Pencegahan Busuk Daun

  • Pencegahan terhadap busuk daun, layu fusarium dan antraknosa dapat Anda lakukan dengan menyemprot tanaman tomat 7 hari sekali.
  • Namun, apabila gejala sudah muncul sebaiknya tanaman tomat Anda semprot 1-2 hari sekali. Penanganan khusus untuk layu fusarium dapat dilakukan melalui pencabutan tanaman yang terinfeksi.
  • Lalu, kocor dengan fungisida dan bakterisida sekaligus.

Penyakit Bulat dan Lalat Buah

  • Sementara itu, penyakit bulai dan lalat buah dapat Anda atasi melalui penggunaan insektisida kontak dan lambung.
  • Ketika tanaman tomat terkena bulai, umumnya pertumbuhannya akan terhenti. Jadi, Anda harus mengatasinya dengan memberikan nutrisi mikro dan zpt pada daunnya.
  • Kemudian, untuk masalah busuk buah, Anda bisa memberi tanaman tomat fungisida dan bakterisida.

Jadi, keterbatasan tanam bukanlah penghalang bagi Anda untuk melakukan budidaya tanaman tomat.

Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi pertanian telah menghadirkan berbagai teknik budidaya tanaman tomat.

Penasaran bagaimana hidroponik lebih lanjutnya? Baca postingan ini: Hidroponik.

Semoga pembahasan mengenai menanam tomat hidroponik ini bermanfaat, ya.

Budi

Penulis

Bang Budi

Mahasiswa yang mulai mempelajari dunia budidaya pertanian pada tahun 2019. Bertani itu seru!

    Satu pemikiran pada “Tomat Hidroponik”
    Tinggalkan komentar